Sabtu, 01 Oktober 2011

http://www.4shared.com/document/WciG85nt/BUKU_SAKU_yang_baru.html

kepemimpinan

kepemimpinan


A       KONSEP DASAR PEMIMPIN
Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan, khususnya kecakapan / kelebihan di satu bidang sehingga dia mampu mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi pencapaian satu atau beberapa tujuan. Walaupun belum ada kesatuan pendapat antara para ahli mengenai syarat-syarat ideal yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin, akan tetapi beberapa di antaranya yang terpenting adalah sebagai berikut :
a) Pendidikan umum yang luas.
b) Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang genoralist yang baik juga.
c) Kemampuan berkembang secara mental
d) Ingin tahu
e) Kemampuan analistis
f) Memiliki daya ingat yang kuat
g) Mempunyai kapasitas integratif
Pemimpin Sejati
Empat Kriteria Pemimpin Sejati yaitu:
1.      Visioner: Punyai tujuan pasti dan jelas serta tahu kemana akan membawa para pengikutnya. Tujuan Hidup Anda adalah Poros Hidup Anda. Andy Stanley dalam bukunya Visioneering, melihat pemimpin yang punya visi dan arah yang jelas, kemungkinan berhasil/sukses lebih besar daripada mereka yang hanya menjalankan sebuah kepemimpinan.
2.      Sukses Bersama: Membawa sebanyak mungkin pengikutnya untuk sukses bersamanya. Pemimpin sejati bukanlah mencari sukses atau keuntungan hanya bag) dirinya sendiri, namun ia tidak kuatir dan takut serta malah terbuka untuk mendorong orang-orang yang dipimpin bersama-sama dirinya meraih kesuksesan bersama
3.      Mau Terus Menerus Belajar dan Diajar (Teachable and Learn continuous): Banyak hal yang harus dipela ari oleh seorang pemimpin jika ia mau terus survive sebagai pemimpin dan dihargai oleh para pengikutnya. Punya hati yang mau diajar baik oleh pemimpin lain ataupun bawahan dan belajar dari pengalaman-diri dan orang-orang lain adalah penting bagi seorang Pemimpin. Memperlengkapi diri dengan buku-buku bermutu dan bacaan/bahan yang positif juga bergaul akrab dengan para Pemimpin akan mendorong Skill kepemimpinan akan meningkat.
4.      Mempersiapkan Calon-calon Pemimpin Masa depan: Pemimpin Sejati bukanlah orang yang hanya menikmati dan melaksanakan kepemimpinannya seorang diri bagi generasi atau saat dia memimpin saja. Namun, lebih dari itu, dia adalah seorang yang visioner yang mempersiapkan pemimpin berikutnya untuk regenerasi di masa depan. Pemimpin yang mempersiapkan pemimpin berikutnya barulah dapat disebut seorang Pemimpin Sejati. Di bidang apapun dalam berbagai aspek kehidupan ini, seorang Pemimpin sejati pasti dikatakan Sukses jika ia mampu menelorkan para pemimpin muda lainnya.

B       KONSEP KEPEMIMPINAN
1.      Kepemimpinan merupakan suatu kemampuan yang berupa sifat-sifat yang dibawa sejak lahir yang ada pada diri seorang pemimpin (trait within the individual leader). Jadi, seseorang dalam menjadi seorang pemimpin karena memang dilahirkan sebagai pemimpin dan bukan karena dibuat atau dididik untuk itu (leaders were borned and not made).
2.      Kepemimpinan sebagai fungsi kelompok (funcion of the group), sukses tidaknya suatu kepemimpinan tidak hanya dipengaruhi oleh kemampuan atau sifat-sifat yang ada pada seseorang,tetapi dipengaruhi oleh sifat-sifat dan ciri-ciri kelompok yang dipimpinnya.
3.      Kepemimpinan sebagai suatu fungsi dari situasi (funcion ofthe situasion). Sukses tidaknya kepemimpinan ditentukan oleh situasi yang selalu berubah yang mempengaruhi perubahan dan perkembangan kehidupan kelompok yang dipimpinnya
Pada umumnya para pemimpin dalam setiap organisasi dapat diklasifikasikan menjadi lima type utama yaitu sebagai berikut :
1. Tipe kepemimpinan demokratis Tipe pemimpin ini menganggap bahwa pemimpin adalah merupakan suatu hak.
Ciri-ciri pemimpin tipe ini adalah sebagai berikut :
a.       Menganggap bahwa organisasi adalah milik pribadi
b.      Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi.
c.       Menganggap bahwa bawahan adalah sebagai alat semata-mata
d.      Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat dari orang lain karena dia menganggap dialah yang paling benar.
e.       Selalu bergantung pada kekuasaan formal
f.        Dalam menggerakkan bawahan sering mempergunakan pendekatan (Approach) yang mengandung unsur paksaan dan ancaman.
Dari sifat-sifat yang dimiliki oleh tipe mimpinan otokratis tersebut di atas dapat diketahui bahwa tipe ini tidak menghargai hak-hak dari manusia, karena tipe ini tidak dapat dipakai dalam organisasi modern.
2. Tipe kepemimpinan militeristis
Perlu diparhatikan terlebih dahulu bahwa yang dimaksud dengan seorang pemimpin tipe militeristis tidak sama dengan pemimpin-pemimpin dalam organisasi militer. Artinya tidak semua pemimpin dalam militer adalah bertipe militeristis.
Seorang pemimpin yang bertipe militeristis mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
a.       Dalam menggerakkan bawahan untuk yang telah ditetapkan, perintah mencapai tujuan digunakan sebagai alat utama.
b.      Dalam menggerakkan bawahan sangat suka menggunakan pangkat dan jabatannya.
c.       Sonang kepada formalitas yang berlebihan
d.      Menuntut disiplin yang tinggi dan kepatuhan mutlak dari bawahan
e.       Tidak mau menerima kritik dari bawahan
f.        Menggemari upacara-upacara untuk berbagai keadaan.
Dari sifat-sifat yang dimiliki oleh tipe pemimpin militeristis jelaslah bahwa ripe pemimpin seperti ini bukan merupakan pemimpin yang ideal.
3. Tipe Kepemimpinan fathernalistis
Tipe kepemimpinan fathornalistis, mempunyai ciri tertentu yaitu bersifat fathernal atau kepakan.ke Pemimpin seperti ini menggunakan pengaruh yang sifat kebapaan dalam menggerakkan bawahan mencapai tujuan. Kadang-kadang pendekatan yang dilakukan sifat terlalu sentimentil.
Sifat-sifat umum dari tipe pemimpin paternalistis dapat dikemukakan sebagai berikut:
a)      Menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa.
b)      Bersikap terlalu melindungi bawahan
c)      Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan. Karena itu jarang dan pelimpahan wewenang.
d)      Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya tuk mengembangkan inisyatif daya kreasi.
e)      Sering menganggap dirinya maha tau.
Harus diakui bahwa dalam keadaan tertentu pemimpin seperti ini sangat diporlukan. Akan tetapi ditinjau dari segi sifar-sifar negatifnya pemimpin faternalistis kurang menunjukkan elemen kontinuitas terhadap organisasi yang dipimpinnya.
4. Tipe kepemimpinan karismatis
Sampai saat ini para ahli manajemen belum berhasil menamukan sebab-sebab mengapa seorang pemimin memiliki karisma. Yang diketahui ialah tipe pemimpin seperti ini mampunyai daya tarik yang amat besar, dan karenanya mempunyai pengikut yang sangat besar. Kebanyakan para pengikut menjelaskan mengapa mereka menjadi pengikut pemimpin seperti ini, pengetahuan tentang faktor penyebab Karena kurangnya seorang pemimpin yang karismatis, maka sering hanya dikatakan bahwa pemimpin yang demikian diberkahi dengan kekuatan gaib (supernatural powers), perlu dikemukakan bahwa kekayaan, umur, kesehatan profil pendidikan dan sebagainya. Tidak dapat digunakan sebagai kriteria tipe pemimpin karismatis.
5. Tipe Kepemimpinan Demokratis
Dari semua tipe kepemimpinan yang ada, tipe kepemimpinan demokratis dianggap adalah tipe kepemimpinan yang terbaik. Hal ini disebabkan karena tipe kepemimpinan ini selalu mendahulukan kepentingan kelompok dibandingkan dengan kepentingan individu.
Beberapa ciri dari tipe kepemimpinan demokratis adalah sebagai berikut:
1.      Dalam proses menggerakkan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia itu adalah mahluk yang termulia di dunia.
2.      Selalu berusaha menselaraskan kepentingan dan tujuan pribadi dengan kepentingan organisasi.
3.      Senang menerima saran, pendapat dan bahkan dari kritik bawahannya.
4.      Mentolerir bawahan yang membuat kesalahan dan berikan pendidikan kepada bawahan agar jangan berbuat kesalahan dengan tidak mengurangi daya kreativitas, inisyatif dan prakarsa dari bawahan.
5.      Lebih menitik beratkan kerjasama dalam mencapai tujuan.
6.      Selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses daripadanya.
7.      Berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.
Dari sifat-sifat yang harus dimiliki oleh pemimpin tipe demokratis, jelaslah bahwa tidak mudah untuk menjadi pemimpin demokratis

RENCANA KEPENGAWASAN AKADEMIK


RENCANA KEPENGAWASAN AKADEMIK

A.    FOKUS MASALAH
Pembinaan standart penilaian hasil pembelajaran guru dengan penyusunan instrumen penilaian hasil pembelajaran.
     
B.     TUJUAN
Adapun tujuan dari pengawasan akademik ini adalah untuk membantu Guru agar :
1.      Mampu menyusun instrumen penilaian hasil pembelajaran secara mandiri
2.      Mampu menganalisis hasil penilaian terhadap hasil pembelajaran
3.      Mampu mengupayakan tindak lanjut dari hasil analisisnya

C.     INDIKATOR KEBERHASILAN
a.       Tersusunnya instrumen penilaian hasil pembelajaran dengan baik
b.      Tercapainya penilaian hasil pembelajaran dengan menurunnya tingkat permasalahan siswa dan optimalnya keterlaksanaan  semua pembelajaran.
c.       Terwujudnya pelaksanaan tindak lanjut dari hasil analisis penilaian guna peningkatan pembelajaran

D.    METODE / TEKNIK
1.      Pembinaan dan pemantauan secara berkala dan terus menerus
2.      Pembinaan dan penilaian (supervisi) dengan menggunakan instrumen standar
3.      Untuk mengetahui tingkat pencapaian penilaian hasil yang telah direncanakan, maka dilakukan monitoring dan evaluasi program.
4.      Workshop
5.      Group Conference (Team Work)

E.     SKENARIO KEGIATAN
1.      Pertemuan awal
a.       Melaksanakan koordinasi dengan kepala sekolah dan seluruh personil guru di sekolah
b.      Melaksanakan sosialisasi program yang akan dilakukan
c.       Menyiapkan sarana pendukung yang diperlukan dalam kegiatan sosialisasi program
d.      Menetapkan jadwal kegiatan-kegiatan dalam pelaksanaan program
2.      Kegiatan inti
a.       Melaksanakan sosialisasi terkait dengan penyusunan instrumen penilaian hasil pembelajaran yang di presentasikan, yang kemudian diikuti dengan workshop (diskusi) yang melibatkan semua guru
b.      Guru dibagi menjadi 3 kelompok yang terdiri dari tim penyusun instrumen penilaian hasil pembelajaran untuk kelas VII, VIII, dan IX
c.       Masing-masing kelompok merancang dan menyusun instrumen penilaian hasil pembelajaran pelaksanaan program Guru dari hasil diskusi bersama
d.      Mempresentasikan hasil diskusi kelompok
e.       Pembahasan hasil presentasi bersama-sama.

3.      Kegiatan penutup
a.       Mempresentasikan hasil workshop masing-masing kelompok
b.      Merumuskan kesimpulan hasil diskusi yang telah dibahas bersama untuk ditindaklanjuti menjadi instrumen penilaian hasil pelaksanaan program Guru.

F.      SUMBER DAYA
1.      Panduan penyusunan instrumen penilaian hasil pembelajaran Guru
2.      Powerpoint standar instrumen penilaian
3.      Media pembelajaran (LCD proyektor, dll)
4.      Nara sumber
5.      Ruang khusus untuk pertemuan
6.      Konsumsi
7.      Sarana dan prasarana lain yang dibutuhkan

G.    PENILAIAN DAN INSTRUMEN
1.      Penilaian
Penilaian dilakukan ketika kegiatan supervisi berlangsung
2.      Instrumen
Instrumen supervisi standart penilaian hasil bimbingan konseling dengan menggunakan standar penilaian supervisi

H.    RENCANA TINDAK LANJUT
Setiap pelaksanaan program harian dilakukan penilaian hasil pembelajaran dengan menggunakan instrumen yang telah tersusun. Kemudian Pengawas menyampaikan hasil monitoring evaluasi dan supervisi sebagai refleksi serta menjadi acuan untuk tahun berikutnya.
Namun, apabila strategi-strategi yang telah direncanakan ternyata belum maksimal, maka tindak lanjut yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan program, yaitu dengan menggunakan metode-metode seperti:
1.      Bimbingan individual (membantu guru mengevaluasi diri)
2.      Supervisi klinis
3.      Pendampingan dengan pemberian contoh
Partnership

Jumat, 30 September 2011

Kebijakan, Kebijaksanaan, Dan Keputusan


A.    Perbedaan antara Kebijakan, Kebijaksanaan, Dan Keputusan
1.      Kebijakan
a.    Kebijakan adalah rangkaian konsep dan asas yang menjadi pedoman dan dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan, dan cara bertindak.
b.      Kebijakan adalah semacam jawaban terhadap suatu masalah, merupakan upaya untuk memecahkan, mengurangi, mencegah suatu masalah dengan cara tertentu, yaitu dengan tindakan yang terarah. (Hoogerwerf (1988, 66)).
c.       Kebijakan sebagai perilaku dari sejumlah aktor (pejabat, kelompok, instansi) atau serangkaian aktor dalam suatu bidang kegiatan tertentu. (James. E. Anderson (1978, 33)).
d.      Kebijakan (policy) adalah suatu kumpulan keputusan yang diambil oleh seseorang pelaku atau kelompok politik dalam usaha memilih tujuan–tujuan dan cara – cara untuk mencapai tujuan – tujuan itu.
e.       Kebijakan (policy) adalah  serangkaian tindakan yang mempunyai tujuan tertentu yang diikuti dan dilaksanakan oleh seseorang atau sekelompok pelaku guna memecahkan masalah tertentu (Solichin Abdul Wahab)
Kesimpulan:
Melihat dari beberapa definisi yang dikemukakan oleh beberapa tokoh tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa pengertian kebijakan menurut penulis dapat diartikan sebagai serangkaian dari beberapa keputusan-keputusan yang diambil oleh sejumlah aktor baik pejabat, maupun instansi yang dapat dijadikan sebagai pedoman dan dasar suatu rencana dalam melaksanakan suatu pekerjaan dalam rangka pencapaian suatu tujuan.
2.      Kebijaksanaan
a.    Kebijaksanaan adalah kemampuan untuk memilih dan memutuskan cara yang tepat untuk mendapatkan hasil akhir yang terbaik sesuai tujuan.
b.    Kebijaksanaan (wisdom) berarti “kearifan” adalah pengejawantahan aturan yang sudah ditetapkan sesuai situasi dan kondisi setempat oleh pejabat yang berwenang (Inu Kencana Syafiie)
c.    Kebijaksanaan adalah merupakan ketentuan yang telah disepakati pihak terkait yang ditetapkan oleh pihak yang berwenang untuk dijadikan pedoman dan pegangan bagi setiap kegiatan aparatur pemerintah dan masyarakat, agar tercapai kelancaran dan keterpaduan dalam upaya mencapai sasaran, tujuan, misi dan visi.
d.   Kebijaksanaan adalah suatu tindakan yang mengarah pada tujuan tertentu yang dilakukan oleh seseorang aktor atau sejumlah aktor berkenaan dengan suatu masalah atau persoalan tertentu.

Kesimpulan:
Melihat berbagai pengertian yang secara variatif dikemukakan oleh beberapa ahli tersebut, kebijaksanaan dipandang dari berbagai sudut pandang. Kebijaksanaan dapat di definisikan sebagai suatu kemampuan, dapat pula dipandang sebagai suatu ketentuan, maupun dipandang sebagai suatu tindakan. Melihat variatifnya definisi dari kebijaksanaan itu sendiri, penulis mencoba mendefinisikan kebijaksanaan sebagai suatu ketentuan untuk memutuskan cara yang tepat dalam menghadapi suatu masalah atau persoalan tertentu, untuk mendapatkan hasil akhir yang dipandang sebagai yang terbaik dan telah disepakati oleh pihak yang bersangkutan dan di tetapkan oleh pihak yang memiliki wewenang dalam mencapai tujuan tertentu.

3.      Keputusan
a.    Keputusan adalah suatu reaksi terhadap beberapa solusi alternatif yang dilakukan secara sadar dengan cara menganalisa kemungkinan - kemungkinan dari alternatif tersebut bersama konsekuensinya.
b.    Keputusan adalah pemecahan masalah yang dihadapinya dengan tegas. Suatu keputusan merupakan jawaban yang pasti terhadap suatu pertanyaan.  (Ralph C. Davis (Hasan, 2004))
c.       Keputusan adalah suatu pengakhiran daripada proses pemikiran tentang suatu masalah dengan menjatuhkan pilihan pada suatu alternatif. (Prajudi Atmosudirjo)

Kesimpulan:
Dari definisi keputusan yang dikemukakan oleh beberapa sumber diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa suatu keputusan dapat diartikan sebagai suatu wujud ataupun reaksi akhir yang timbul dari suatu proses pemikiran/ pemecahan tentang suatu masalah yang dilakukan melalui pengambilan satu alternatif dari beberapa alternatif yang tersedia.

B.    Persamaan antara kebijakan, kebijaksanaan, dan keputusan
            Dari ketiga kata tersebut, masing-masing memiliki definisi yang berbeda-beda. Namun, tidak ada perbedaan kebijaksanaan dan kebijakan sepanjang keduanya diartikan sebagai keputusan pemerintah Dari ketiga kata tersebut memiliki persamaan yaitu pada prosesnya dimana baik kebijakan, kebijaksanaan maupun keputusan bertujuan untuk memecahkan, mengurangi, dan mencegah suatu masalah melalui proses pemikiran dan pemilihan alternatif diantara beberapa alternatif yang memungkinkan. Kebijakan, kebijaksanaan sangat dekat dengan kepemimpinan serta sama-sama ditetapkan/ di putuskan oleh pihak-pihak yang berwenang dan biasanya merupakan kumpulan dari beberapa keputusan-keputusan yang dapat dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan yang lainnya. Sedangkan keputusan sendiri dapat saja di lakukan oleh siapa saja, baik itu seseorang maupun sekelompok orang tertentu

buku saku petunjuk teknis penggunaan dan pelaporan dana BOS


BUKU SAKU

mcarmand-logo-tutwuri-handayani-outline
LAMPIRAN 1
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 37 TAHUN 2010 TANGGAL 22 DESEMBER 2010

PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA
BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS)
TAHUN  ANGGARAN 2011


PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL
DINAS PENDIDIKAN DASAR

Jalan RA. Kartini No 38 Ringinharjo Bantul 55714 Telp 0274 367171
Web: http://dikdas.bantulkab.go.id – Email : dikdas@bantulkab.go.id



KATA  PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga Buku Saku Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Dinas Pendidikan Dasar Kabupaten Bantul Tahun 2012 telah selesai disusun.
Program Wajib Belajar 9 Tahun Kementrian Pendidikan Nasional telah dinyatakan tuntas pada tahun 2008, sesuai dengan waktu yang telah di targetkan pemerintah Indonesia. Salah satu faktor dari pencapaian ini adalah keberhasilan penyelenggaraan Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sejak bulan Juli 2005. Keberhasilan Program BOS ini sangat ditentukan oleh pelaksanaan program yang telah mengikuti ketentuan-ketentuan dalam buku Panduan BOS yang telah disusun secara lengkap.
Dalam rangka menunjang pemahaman program BOS, maka Buku Saku BOS ini disusun untuk memberikan informasi program dan pengetahuan tentang pelaksanaan BOS di Dinas Pendidikan Dasar Kabupaten Bantul yang lebih praktis dan lebih ringkas. Dengan senang hati semua kritik, saran, dan masukan yang positif akan selalu diterima demi penyempurnaan. Atas segala perhatian diucapkan terima kasih.
                                                                 
                                                                 
                                                                  Bantul,  Agustus 2011
                                                                  Kepala
ttd_pak sahari

                                                                 
                                                                  Drs. H. S A H A R I